“boro-boro nulis pake bahasa kamus,
ngebacanya aja kaku”. Kata-kata tersebut dimuntahkan dari mulut teman saya
ketika dia kesal dengan laporan kuliah kerja praktik yang tidak kunjung
mendapat revisi dari dosen. Tulisannya selalu menyimpang sehingga rancu jika
dibaca, padahal baru awal dibagian latar belakang.
Tidak sedikit mahasiswa terutama dibidang
komunikasi tiba-tiba stuck ketika diharuskan menulis makalah atau laporan untuk
mata kuliah. Serumit itukah menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar?
Kata-kata yang jarang digunakan dalam
berbicara sehari-hari memang membuat lidah ini kaku jika mengucap bahasa Indonesia
yang baku. Mungkin inilah salah satu kesulitan anak
muda terutama mahasiswa dalam menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Mereka jarang bahkan hampir tidak pernah memakai kata baku
selain kepada orang-orang tertentu dalam berbicara sehari-hari, hal itu membuat
mereka susah menerapkan kedalam bentuk tulisan.
Faktanya pelajaran Bahasa Indonesia
telah membumbui kita semenjak Sekolah Dasar. Seharusnya sudah menjadi makanan
sehari-hari, apalagi dalam kehidupan kita pun menggunakan bahasa Indonesia. Apa
yang salah? Kenapa sulit menggunakan bahasa Indonesia?
Menurut kutipan koran yang telah dibahas
salah satu dosen bahasa jurnalistik saya, tradisi menulis di Indonesia jauh
lebih rendah dibandingkan dengan tradisi membaca. Minatnya kami generasi muda
dalam membaca sangat kurang, sehingga kami kalang kabut membuat tulisan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Itu merupakan salah satu faktor kuat dan
memang diakui oleh saya sebagai mahasiswa.
Apalagi faktor yang menyebabkan anak muda kesulitan menulis? Tidak lain dan bukan adalah faktor lingkungan. Jika didalam kehidupan sehari-hari berada di ruang lingkup yang sering menggunakan bahasa indonesia yang "dinyelenehkan", tentu membuat pikiran kita terus terpaku menggunakan bahasa itu dan mempengaruhi pikiran sehingga kita sulit dan merasa kaku jika diharuskan menulis menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
No comments:
Post a Comment